Senin, 19 Desember 2011

dalam sepi

dalam sepi yang tertutup awan aku masih dalam kesendirianku yang melanda hati...
namun entah kemana aku akan pergi dalam sepi ini ....
 semua orang telah menghina keluarga ku yang sangat aku cintai...
 walaupun aku takka punya ayah yang selama ini aku nantikan,...\
sampai kapan ini akan berakhi,,....??/ akupun tak tahu dengan semua ini... 
hingga dalam sepi aku masih merasa sendiri....

Rabu, 07 Desember 2011

my song

صلاةبالسلام

صلاةبالسلام المنين      ۞        لنقطةالتعين ياغرامى

ﷲ ﯦﺂ ﷲ

نبى كان اصل التكوين ۞     من عهدكن فيكون ياغرامىن

harapan

subkhanallah wabihamdi ...
subkhanallah Hil'adzim ...
sungguh taman surga ...
kumpulkan kami disana .... yang seperti ini ...
kami mengharap safa'at'MU Ya Rosulullah ...
ALLAHUMMA SOLI"ALLA SAYIDINA WAMAULANA MUKHAMMAD !!

Selasa, 06 Desember 2011

Insya Allah

ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh
bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu
 
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame

but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side

reff2:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya

reff3:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way

Ayah,, aku rindu.............

Nafasku tersekat dalam tangisan
duhai, mengapa nafas tak lepas bersama jeritan,
sesudahmu tiada lagi kebaikan dalam kehidupan.
Aku menangis karena aku takut hidupku akan kepanjangan.
Kala rinduku memuncak,
Kejenguk pusaramu dengan tangisan
Aku menjerit meronta tanpa mendapatkan jawaban,
Duhai yang tinggal di bawah tumpukan debu,
Tangisan memelukku;
Kenangan padamu melupakan daku dari
Segala musibah yang lain
Jika engaku menghilang dari mataku ke dalam tanah
engkau tidak hilang dari hatiku yang pedih.
Berkurang sabarku bertambah dukaku
Setelah kehilangan Khatamu-l-Anbiya’,
Duhai mataku, cucurkan air mata sederas-derasnya,
Jangan kau tahan bahkan linangan darah.
Ya Rasulullah, wahai kekasih Tuhan
Pelindung anak yatim dan dhuafa
Setelah mengucur air mata lagit
Bebukitan, hutan, dan burung
Dan seluruh bumi menangis.
Duhai junjunganku,
Untukmu menangis tiang-tiang Ka’bah,
Bukit-bukit dan lembah mekah
Telah menangisimu mihrab
Tempat belajar Al-Quran di kala pagi dan senja.
Telah menangisimu islam,
Sehingga islam kini terasing di tengah manusia;
Sekiranya kau lihat mimbar yang pernah kau duduki
Akan kau lihat kegelapan setelah cahaya.

puisi untuk ayah

Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang kepadamu, kakek
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi cucumu ini
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan cucu-cucumu
Hari ini aku menemuimu, kakek
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
kakek,
Aku merindukanmu