Selasa, 23 April 2013

RELASI MAKNA


BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Relasi makna
Dalam setiap bahasa termasuk bahasa indonesia, seringkali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainya lagi. Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), kelainan makana(Homonimi) kelebihan makna (redundansi), dan sebagainya.
2.1.2  Sinonimi
Secara etimologi kata sinonimi berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah kata sinonimi berarti nama lain untuk benda atau hal uang sama. Secara semantik Verhaar (1978) mendefinisikan sebagai ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain.
Hubungan makna antara dua buah kata yang bersinonim bersifat dua arah. Jadi, kalau kata bungabersinonim dengan kata kembang, maka kembang juga bersinonim dengan kata bunga. 
Pada definisi di atas ada dikatakan “maknanya kurang lebih sama”. Ini berarti, dua buah kata yang bersinonim itu kesamaanya tidak seratus persen, hanya kurang lebih saja. Kesamaanya tidak bersifat mutlak (Zgusta 1971:89), Ulman 1972:141).


                    A                 : Ban
                    B                 : Roda antara ban dan  roda
                    C                 : ikat pinggang
                    AB              : bagian makna yang sama.
                    AC              : bagian makna yang sama antara ban dan ikat pinggang.
Kalau dua buah kata yang bersinonim tidak memiliki makna yang persisi dama maka timbul pertanyaan: yang sama apanya? Menurut teori Venhaar yang sama tentu adalah informasinya; padahal informasi ini bukan makna karena informasi bersifat ekstralingual sedangkan makna bersifat intralingual. Atau kalau kita mengikuti teori analisis komponen yang sama adalah bagian atau unsur tertentu saja dari makna itu yang sama. Misalnya kata mati dan meninggal. Kata matri memiliki komponen makna: 1) tiada bernyawa 2) dapat dikenakan terhadap apa saja. Sedangkan meninggal memiliki komponen makna 1) tidak bernyawa 2) hanya dikenakan pada manusia.
Kesinoniman mutlak atau kesinoniman simetris memang tidak ada dalam perbendaharaan kata bahasa indonesia.
Ketidakmungkinan kita untuk menukar sebuah kata dengan kata lain yang bersinonim adalah banyak sebabnya. Antara lain:


1.      Faktor waktu
2.      Fektor tempat atau daerah
3.      Faktor sosial
4.      Faktor bidang kegiatan
5.      Faktor nuansa makna.
Di dalam beberapa buku pelajaran bahasa indonesia sering dikatakan bahwa sinonim adalah persamaan kata atau kata-kata yang sama maknanya. Pernyataan ini jelas kuranh tepat sebab selain yang sama bukan maknanya, yang bersinonimpun bukan hanya kata dengan kata tetapi juga banyak terjadi antara satuan-satuan bahasa lainya.
Contoh:                                              
a)      Sinonim antara morfem (bebas) dengan morfem terikat, seperti antara dia dengan nya, antara saya dengan ku dalam kalimat.
1.      Minta bantuan dia
2.      Minta bantuannya
b)      Sinonim antara kata dengan kata seperti antar mati dengan meninggal, antar buruk dengan jelek, antar bunga dengan kembang.
c)      Sinonim antar kata dengan frase atau sebaliknya. Misalnya antara meninggal denga tutup usia, antar hamil dengan duduk perut.
d)     Sinonim antara frase dengan frase. Misalnya antar ayah ibu dengan kedua orang tua.
e)      Sinonim antara kalimat dengan kalimat. Seperti adik menendang bola dengan bola ditendang adik.

Akhirnya mengenai  sononim ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tidak semua kata dalam bahasa indonesia mempunyai sinonim. Misalnya kata beras, salju, batu, dan kuning tidak memiliki sinonim. Kedua, ada kata-kata yang bersinonim pada bentuk dasar tetapi tidak pada bentuk jadian. Misalnya kata benar dengan kata betul, tatpi kata kebenaran tidak bersinonim dengan kata kebetulan. Ketiga, ada kata-kata yang tidak mempunyai sinonim tetapi mempunyai sinonim pada bentuk jadian. Misalnya kata jemur tidak mempunyai sinonim, tapi kata berjemur mempunyai sinonim dengan kata berpanas.

 DAFTAR PUSTAKA
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar